Selasa, 04 Juni 2013

Jepara Kota Listrik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik didampingi Gubernur Jateng H Bibit Waluyo (kanan) dan Dirut PLN Nur Pamudi (kiri), Senin (6/2) meresmikan pengoperasian Pembangkin Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Unit 4 ( 1x660 MW ) Jepara, Jawa Tengah.
JEPARA (JT-News) – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B, di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, berpotensi menambah mesin pembangkit baru guna memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin bertambah.
“Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, tentunya pembelian elektronik untuk kebutuhan rumah tangga akan bertambah, sehingga kebutuhan energi listrik yang dibutuhkan masyarakat juga semakin besar,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik pada peresmian pengoperasian PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 4 di Jepara, Senin (6/2).
Untuk mengimbangi meningkatnya kebutuhan energi listrik tersebut, katanya, penambahan mesin pembangkit baru di PLTU Tanjung Jati B, misalnya, unit 5 dan 6 dimungkinkan dilakukan. Apalagi, kata dia, pemerintah beserta jajarannya memang dituntut kerja keras mengamankan kebutuhan energi listrik.
“Saat ini, ketersediaan energi listrik wilayah Jawa dan Bali memang suprlus setelah diresmikannya pengoperasian pembangkit unit 4. Akan tetapi, hal ini tentunya tidak akan berlangsung lama karena pertumbuhan industri juga semakin meningkat, demikian halnya kebutuhan masyarakat terhadap listrik,” ujarnya.
Pemerintah juga mendorong tersedianya energi listrik di wilayah terpencil, dengan pembangkit berkapasitas kecil memanfaatkan tenaga matahari maupun tenaga air. Bahkan, lanjut dia, penyediaan energi terbaru dan terbarukan sangat serius didorong, termasuk pemanfaatan geotermal yang saat ini mulai dibangun di 28 titik di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Adapun total energi yang akan dihasilkan sekitar 5.000 Mega Watt (MW) dari seluruh Indonesia. “Pemerintah juga sedang mengembangkan energi matahari dengan kapasitas energi yang besar, setelah sebelumnya diuji coba untuk panel dengan ukuran yang kecil. Kita tunggu saja hasilnya nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jepara Hendro Martojo menyatakan, Pemkab Jepara siap mendukung pengembangan unit pembangkit baru hingga unit delapan sekalipun, guna memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat yang semakin bertambah.
Ia mengatakan, areal di Kecamatan Mlonggo, seperti di Desa Sekuro masih memungkinkan dibangun proyek pembangkit baru.
“Dengan diresmikannya pengoperasian PLTU unit 4, maka kontribusi Jepara terhadap pembangunan tingkat regional dan nasional semakin besar, terutama kontribusinya terhadap kebutuhan energi listrik menyusul keberadaan PLTU di Jepara,” ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, proses pembangunan PLTU di Jepara tergolong cukup kondusif dan aman, sehingga bermanfaat pula terhadap iklim investasi di Kota Jepara. Kota Jepara, katanya, nantinya tidak hanya dikenal sebagai Kota Ukir, tenun troso, maupun objek wisata Karimunjawa, melainkan dikenal pula sebagai "Kota Listrik".
Kontribusi yang diterima Kota Jepara, katanya, tidak terbatas pada proses perizinannya, melainkan proyek pembangunan PLTU di Jepara juga turut memberikan manfaat di bidang tenaga kerja karena tenaga kerja lokal yang akan diserap juga cukup besar dari jumlah kebutuhan tenaga kerja yang ada.
Sebelumnya, PLTU Tanjung Jati B telah mengoperasikan dua mesin pembangkit, yakni unit 1 dan 2 yang telah beroperasi secara komersial sejak 2006. Dengan diresmikannya pengoperasian pembangkit unit 4 serta unit 3 yang lebih dahulu diresmikan pada 28 Desember 2011 oleh Presiden RI, maka total kapasitas terpasang PLTU Tanjung Jati B dari empat unit mesin pembangkit mencapai 2.640 MW. (ant/JT-1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar